Sejatinya tumbuh dan berubah merupakan hal mutlak yang dihadiahkan kepada semua manusia. Semua hal yang dihadiahkan menjadi unik dan berkesan dari satu individu dengan individu lainnya, tak mungkin sama meskipun terlihat serupa.
Menjadi besar dan berkembang menjadi sebuah perjalanan hidup yang dilakukan secara alami, lebih banyak orang tidak menyadarinya hingga tersadar pada satu titik. Tumbuh di negara berkembang dimana semua permasalahan pun ikut berkembang, menciptakan suatu kondisi dimana hidup tidak hanya soal bernafas, masih banyak soal lain yang mesti dijawab. Lingkungan dimana terdapat sejuta sudut pandang berada, membuat apa yang dilakukan dapat menjadi salah ataupun benar hanya berdasarkan pada sudut pandang yang tidak ada standar deviasinya.
Carut marutnya lingkungan negara ini membuat banyak orang menjadi asing meskipun berpijak di tanah air. Cukup disulitkan oleh keadaan ekonomi saja sudah menyiksa, walaupun hidup bukan hanya soal uang. Serakahnya para elit dan mudahnya untuk mengucapkan sumpah serapah menjadikan semuanya menjadi daging pada suatu susunan dengan komposisi sempurna. Andai saja mereka bisa berbuat sedikit lebih manusiawi, maka indahlah kehidupan negara ini. Berkompetisi memang sudah menjadi dasar dari evolusi kehidupan mahluk hidup, namun bukankah manusia terlahir memiliki akal dan pikiran. Masih adakah pikiran yang mereka gunakan, atau akal yang mereka turut sertakan? andai saja mereka merasakan bagaimana rasanya menjadi bawah yang selalu melihat keatas. Bukankah apa yang mereka lakukan saat ini membawa dampak kepada anak cucu mereka? banyak dari mereka lebih tunduk kepada keserakahan, ketidak pedulian, lebih takut kepada kicauan para ahli dan pakar yang pada nyatanya tidak selalu benar, karena ahli pun masih manusia, bukan tidak mungkin pendapat ahli terdiri dari opini pribadi dan subjektifitas. Mengapa mereka tidak takut kepada sejarah? kepada cerita? Mengapa? padahal begitu kontras apa yang mereka lakukan saat ini akan menjadi cerita, akan menjadi sejarah bagi anak cucu mereka. Akankah mereka tetap melakukannya? memberikan cerita horror kepada anak cucu mereka? bukankah adakala nya mereka pun menjadi tua? menjadi lupa, tapi sejarah kotor mereka tidak terlupakan. Jumlah mereka terus berkembang layaknya amuba, namun suatu induk akan menurunkan sifatnya,seperti itulah mereka tidak terhentikan namun terus berkembang. tidak ada akar dari keriuhan ini, bertolak dari sulitnya para pembela yang berjuang, sudah sepantasnya menjaga yang mereka perjuangkan. Mudah untuk menghapus torehan tinta, namun apakah mungkin untuk menghapus sebuah cerita? adalah hal yang tidak mungkin untuk merubah sejarah, sebagaimana tidak mungkin untuk mengembalikan waktu. Masihkah perlu memberikan cerita kelam kepada anak cucu? bukankah lagu indah dan cerita klasik nan heroik akan menjadi kado terindah yang selalu diceritakan kepada anak cucu sebelum tidur mereka, sehingga ketika mereka terbangun, semangat patriot lah yang mereka pegang dan semangat berjuang lah yang mereka genggam.
Komentar
Posting Komentar