Bagi sebagian orang, perut buncit sangatlah mengganggu, terutama dari segi penampilan. Seseorang yang memiliki perut buncit akan terlihat kurang menarik dalam berpenampilan, stigma ini sudah tertanam pada banyak orang di Indonesia. Perut buncit juga memberi image seorang dengan perut buncit terkesan pemalas, karena dianggap jarang melakukan kegiatan, dan jarang melakukan olah raga.
Demi menjawab sedikit masalah dari itu, saya mencoba berbagi sebuah solusi untuk masalah tersebut. Cara ini merupakan cara yang diluar konteks kedokteran, tapi merupakan hasil riset. Namun riset ini merupakan riset yang tidak berdasarkan referensi apapun, hanya berdasarkan kekonyoloan dan keisengan belaka. Jadi segala yang terjadi akibat dari solusi ini, tidak ada garansi, dan menjadi tanggung jawab anda kepada perut dan diri anda masing-masing. Adapun efek samping yang terjadi, muntah-muntah, kejang-kejang, diare, dan kematian. haha wah ngeri juga yaak.
Sedikit berbagi cerita, dua hari yang lalu saya melakukan kegiatan didaerah puncak, Bogor. Saya berangkat dari hari sabtu pagi, dan tiba pada sabtu siang. Dalam keadaan berangkat, saya hanya sarapan sedikit di waktu fajar. jadi ketika saya berangkat dari rumah menuju tempat keberangkatan dalam kondisi lapar. Ketika sampai di lokasi acara di Puncak, saya sangat lapar, dan disediakan satu hidangan, berupa rujak. Rujak yang disediakan cukup membuat ketagihan, lumayan pedas dan memberi sensasi penasaran tinggi. Tanpa disadari, saya telah banyak memakan rujak tersebut, terutama buah pepayanya. Karena memang mayoritas dari rujak tersebut adalah buah pepaya. Dan setelah berpuas diri akan rujak, sejam kemudian barulah hadir santap siang. Karena dirasa cukup, saya mengambil santap siang kurang dari porsi biasanya.
Setelah santap siang saya lalu mengikuti kegiatan, yang cukup melelahkan. sampai akhirnya bertemu makan malam saya melakukan hal yang sama, hanya menyantap sedikit makanan dari biasanya. Karena kegiatan sudah terjadwal, dan saya harus mengikuti jadwal, maka saya tidur dimalam hari dan bangun pagi-pagi sekali. Tepatnya pukul 3.30, terbangun dalam kondisi cuaca yang cukup dingin untuk lokasi tersebut dan terbangun karena hal yang cukup mengganggu, rasa mules. Karena itu saya langsung aja having fun dengan rasa mules itu. Dan melanjutkan kembali tidur saya, tapi hal mengganggu tersebut kembali berulang satu jam kemudian. Dan saya kembali having fun lagi, bedanya setelah having fun yang kedua saya lanjut jalan pagi berkeliling kebun teh. Tetapi rasa mulas masih setia dengan saya, setelah jalan pagi kembali lah having fun dengan rasa mules. Namun tidak sampai disitu, rasa mulas terus terjadi, bahkan sampai saat nya pulang, saya telah having fun sampai 5 kali, cukup fantastis.
Sesampainya saya dirumah perut tidak bisa kompromi, terasa tidak nyaman, alhasil lebih baik diajak tidur. Yap, tertidur lah saya hingga jam 10 malam, posisi saya mulai tidur jam 8. Lagi-lagi terbangun karena rasa mules, tidak tanggung-tanggung, saya sampai harus begadang demi having fun kali ini. Biasanya saya begadang jika ada tugas, nonton bola, atau hangout breng temen, kini benar-benar hanya untuk akrab dengan toilet. Bisa dibilang saya terkena diare, isi perut benar-benar terkuras, lelah, dan hampir dehidrasi saya rasakan. Sampai perut benar-benar terasa sangat kosong, barulah saya bisa tidur kembali dipagi hari. Dan kembali bangun untuk meminum obat diare dan makan pagi. Tapi setelah makan, saya langsung melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan sehari-hari tanpa rasa ragu, dan justru malah terasa lebih nyaman.
Jadi tidak selamanya penyakit itu buruk, diare yang saya alami ini sesungguhnya baik untuk diri saya. Terlalu cuek dengan jadwal makan dan apa yang anda makan adalah kebiasaan buruk, dan itulah yang sudah sering saya lakukan, tapi setelah diare ini saya feel better dan lebih menjaga asupan makan karena memang terasa sekali makan secukupnya lebih nikmat dengan kondisi diare saya kemarin. Menurut beberapa sumber diare sendiri bisa diakibatkan oleh disentri, bakteri, pola makan tidak teratur, makanan asam/pedas, dll. Namun pada kasus ini, saya secara tidak sengaja seperti merekayasa diare saya sendiri. Analisa saya pribadi, saya terkena diare dikarenakan oleh sambal saat santapan rujak, tetapi saya melancarkan diare saya sendiri dengan pepaya, karena memang banyak sekali yang saya makan saat pesta rujak tersebut. Sebelumnya saya pernah mengalami diare, tetapi sulit untuk mengeluarkannya, namun karena bantuan dari si pepaya tadi, diare saya kali ini, lebih terasa seperti menguras habis isi perut saya, dan saya sendiri lebih merasakan dampak diare saya saat ini menyehatkan, dan ukuran perut pun menjadi lebih proposional dan lebih mengencang.
Dan sampai saat saya menuliskan pos ini, saya masih hidup dan sehat. Kondisi pencernaan saya benar-benar terasa sangat berbeda dari sebelumnya, karena memang sangat terasa sekali sebab saya memiliki masalah pencernaan, yaitu magh. Sehabis diare kemaren, magh saya jadi tidak rewel, biasanya telat makan sedikit, sakitnya sangat sekali, sekarang lebih berkurang, dan justru tidak terasa. Namun, saya tetap worry kepada magh saya, karena saya berpikir tidak terasa belum tentu tidak ada (sembuh), dan saya tetap berhati-hati juga. karena memang walau bagaimana pun penyakit tidak boleh dianggap remeh. Sehat itu mahal, dan hanya dengan sehat lah anda dapat menikmati hidup.
Demi menjawab sedikit masalah dari itu, saya mencoba berbagi sebuah solusi untuk masalah tersebut. Cara ini merupakan cara yang diluar konteks kedokteran, tapi merupakan hasil riset. Namun riset ini merupakan riset yang tidak berdasarkan referensi apapun, hanya berdasarkan kekonyoloan dan keisengan belaka. Jadi segala yang terjadi akibat dari solusi ini, tidak ada garansi, dan menjadi tanggung jawab anda kepada perut dan diri anda masing-masing. Adapun efek samping yang terjadi, muntah-muntah, kejang-kejang, diare, dan kematian. haha wah ngeri juga yaak.
Sedikit berbagi cerita, dua hari yang lalu saya melakukan kegiatan didaerah puncak, Bogor. Saya berangkat dari hari sabtu pagi, dan tiba pada sabtu siang. Dalam keadaan berangkat, saya hanya sarapan sedikit di waktu fajar. jadi ketika saya berangkat dari rumah menuju tempat keberangkatan dalam kondisi lapar. Ketika sampai di lokasi acara di Puncak, saya sangat lapar, dan disediakan satu hidangan, berupa rujak. Rujak yang disediakan cukup membuat ketagihan, lumayan pedas dan memberi sensasi penasaran tinggi. Tanpa disadari, saya telah banyak memakan rujak tersebut, terutama buah pepayanya. Karena memang mayoritas dari rujak tersebut adalah buah pepaya. Dan setelah berpuas diri akan rujak, sejam kemudian barulah hadir santap siang. Karena dirasa cukup, saya mengambil santap siang kurang dari porsi biasanya.
Setelah santap siang saya lalu mengikuti kegiatan, yang cukup melelahkan. sampai akhirnya bertemu makan malam saya melakukan hal yang sama, hanya menyantap sedikit makanan dari biasanya. Karena kegiatan sudah terjadwal, dan saya harus mengikuti jadwal, maka saya tidur dimalam hari dan bangun pagi-pagi sekali. Tepatnya pukul 3.30, terbangun dalam kondisi cuaca yang cukup dingin untuk lokasi tersebut dan terbangun karena hal yang cukup mengganggu, rasa mules. Karena itu saya langsung aja having fun dengan rasa mules itu. Dan melanjutkan kembali tidur saya, tapi hal mengganggu tersebut kembali berulang satu jam kemudian. Dan saya kembali having fun lagi, bedanya setelah having fun yang kedua saya lanjut jalan pagi berkeliling kebun teh. Tetapi rasa mulas masih setia dengan saya, setelah jalan pagi kembali lah having fun dengan rasa mules. Namun tidak sampai disitu, rasa mulas terus terjadi, bahkan sampai saat nya pulang, saya telah having fun sampai 5 kali, cukup fantastis.
Sesampainya saya dirumah perut tidak bisa kompromi, terasa tidak nyaman, alhasil lebih baik diajak tidur. Yap, tertidur lah saya hingga jam 10 malam, posisi saya mulai tidur jam 8. Lagi-lagi terbangun karena rasa mules, tidak tanggung-tanggung, saya sampai harus begadang demi having fun kali ini. Biasanya saya begadang jika ada tugas, nonton bola, atau hangout breng temen, kini benar-benar hanya untuk akrab dengan toilet. Bisa dibilang saya terkena diare, isi perut benar-benar terkuras, lelah, dan hampir dehidrasi saya rasakan. Sampai perut benar-benar terasa sangat kosong, barulah saya bisa tidur kembali dipagi hari. Dan kembali bangun untuk meminum obat diare dan makan pagi. Tapi setelah makan, saya langsung melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan sehari-hari tanpa rasa ragu, dan justru malah terasa lebih nyaman.
Jadi tidak selamanya penyakit itu buruk, diare yang saya alami ini sesungguhnya baik untuk diri saya. Terlalu cuek dengan jadwal makan dan apa yang anda makan adalah kebiasaan buruk, dan itulah yang sudah sering saya lakukan, tapi setelah diare ini saya feel better dan lebih menjaga asupan makan karena memang terasa sekali makan secukupnya lebih nikmat dengan kondisi diare saya kemarin. Menurut beberapa sumber diare sendiri bisa diakibatkan oleh disentri, bakteri, pola makan tidak teratur, makanan asam/pedas, dll. Namun pada kasus ini, saya secara tidak sengaja seperti merekayasa diare saya sendiri. Analisa saya pribadi, saya terkena diare dikarenakan oleh sambal saat santapan rujak, tetapi saya melancarkan diare saya sendiri dengan pepaya, karena memang banyak sekali yang saya makan saat pesta rujak tersebut. Sebelumnya saya pernah mengalami diare, tetapi sulit untuk mengeluarkannya, namun karena bantuan dari si pepaya tadi, diare saya kali ini, lebih terasa seperti menguras habis isi perut saya, dan saya sendiri lebih merasakan dampak diare saya saat ini menyehatkan, dan ukuran perut pun menjadi lebih proposional dan lebih mengencang.
Dan sampai saat saya menuliskan pos ini, saya masih hidup dan sehat. Kondisi pencernaan saya benar-benar terasa sangat berbeda dari sebelumnya, karena memang sangat terasa sekali sebab saya memiliki masalah pencernaan, yaitu magh. Sehabis diare kemaren, magh saya jadi tidak rewel, biasanya telat makan sedikit, sakitnya sangat sekali, sekarang lebih berkurang, dan justru tidak terasa. Namun, saya tetap worry kepada magh saya, karena saya berpikir tidak terasa belum tentu tidak ada (sembuh), dan saya tetap berhati-hati juga. karena memang walau bagaimana pun penyakit tidak boleh dianggap remeh. Sehat itu mahal, dan hanya dengan sehat lah anda dapat menikmati hidup.
Komentar
Posting Komentar